The Androgynies – First Part

soshinism-150

A Story by Soshinism
—–
Rating: PG 15
Genre: Romance, Comedy, Friendship
Starring Cho Kyuhyun. Choi Sooyoung. Kris Wu. Tiffany Hwang
—–
“Aku bukan sombong, Nona. Aku hanya tidak suka berkenalan dengan wanita agresif sepertimu.”
—–

Windsor?”
“Cara mengikat dasi yang menghasilkan simpul simetris. Menteri ke kuda, checked.”
Long John? Raja ke benteng 2.”
“Celana dalam pria yang panjangnya sampai mata kaki. Benteng ke raja 3, skak.”
Gabardine? Menteri ke benteng 3.” Wanita berambut merah itu sedikit menggeram, sementara lawan di hadapannya sedang menampilkan senyum-hampir-penuh-kemenangan khas miliknya.
“Salah satu jenis bahan wol. Menteri ke menteri.”
“Benteng ke menteri 4.”
“Kehabisan pertanyaan? Padahal otakku belum panas. Ayo, apalagi? Benteng memakan benteng.”
“Sial kau Choi. Prajurit memakan benteng. Brief?”
“Eww! Dasar mesum! Celana dalam pria yang ketat pada bagian pangkal paha. Menteri ke menteri 7.”
“Ratu memakan kuda. Biasanya kau lemah dalam hal ini. Padahal kau model androgyny.”
“Sialan kau. Aku tidak sebodoh itu. Let me think for my next movement.”
Cummerbund? Bilang saja kau akan kalah.” Nah, giliran si wanita berambut merah yang tersenyum hampir penuh kemenangan. Eits, bukan berarti dia akan menang.
Oh shut up, Tiff. Sabuk besar dari kain berlipit-lipit yang dikenakan bersama tuxedo. Sudah kubilang aku tidak sebodoh yang kau pikir. Menteri ke menteri 8. Hehehe, skak. Dan sayangnya, skak mat.”
“Okay okay okay, kau menang kali ini.”
“Aku sudah tahu. Nah, apa jadwalku selanjutnya?”
“Vogue. Satu jam lagi.” Sooyoung, si pemenang permainan catur itu menguap selebar-lebarnya. Tak peduli tatapan manajernya yang seakan menegur dirinya karena menguap selebar itu tanpa ditutup. Merasa bosan, wanita berkulit tidak terlalu putih itu berdiri, kemudian mengambil sebuah majalah di mana dia sendiri yang menjadi cover dan modelnya.
Ia kemudian kembali duduk di hadapan Tiffany, manajernya. Dengan majalah di pangkuannya dan sebuah lollipop sedang berada di dalam mulutnya. Sementara Tiffany hanya memandang wanita gila di hadapannya itu dengan tatapan kesal.
“Vogue memakaiku sebagai apa? Pria? Atau wanita?”
“Wanita. Kau akan dipasangkan dengan model lain.”
Sooyoung membolak-balikkan halaman majalah itu dengan kasar. Dia sungguh kebosanan. Pandangannya terhenti ketika dia melihat satu halaman yang berisikan fotonya hanya menggunakan tank top dan hot pants denim. Alisnya terangkat satu dan dahinya berkerut sedikit.
“Siapa sih yang mengedit majalah ini?! Payudaraku terlihat terlalu besar dan fake, eww!”
“Oh, itu? Iya, pihak dari sana sudah meminta maaf padaku beberapa waktu yang lalu. Tidak perlu khawatir lah, lagipula tidak ada tanggapan negatif soal fotomu itu dari publik kan? Mereka tidak menyadarinya,” ujar Tiffany sambil menggerak-gerakkan tangannya lincah di layar sebuah gadget untuk mengecek jadwal Sooyoung. Sooyoung mengendikkan bahunya, tanda dia tak lagi peduli masalah barusan.
“Oh ya, Tiff, model yang akan dipasangkan denganku pria atau wanita?”
“Pria. Tapi dia sama sepertimu.” Sooyoung mengerutkan kulit dahinya lagi. Sedikit mencerna perkataan Tiffany kali ini.
“Ha? Sama sepertiku? Maksudmu dia juga androgyny?” Tiffany hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Sooyoung. Sebelum Sooyoung membuka mulutnya lagi, Tiffany menyela, “Iya, dia androgyny. Dia akan menjadi wanita saat dipasangkan bersamamu. Dia juga lumayan terkenal kok di Korea.”
“Siapa?” 6 tahun Sooyoung membangun karir di Inggris, yah jadi dia memang tidak terlalu tahu model-model asal negaranya sendiri, Korea Selatan.
“Cho Kyuhyun. Dia itu sangat cantik lho saat menjadi wanita.”
“Cho Kyu– siapa? Aku tidak pernah mendengar namanya tuh.” Tiffany mendengus kesal. Ditatapnya wajah Sooyoung yang sedang dalam ekspresi bodoh kemudian dia kembali berkata, “Dasar sombong. Pokoknya dia itu salah satu model terbaik di Korea. Tampan dan cantik. Yaa, meskipun dia belum bisa mencapai taraf seperti dirimu.”
Giliran Sooyoung yang memandang wajah cantik manajernya itu dengan kesal. Dia mengerucutkan bibirnya. “Ya aku kan baru kembali ke Korea setengah tahun yang lalu, wajar dong jika aku belum mengetahui dengan pasti model-model Korea itu siapa saja. Paling-paling hanya Im Yoona atau yang laki-laki tinggi dan punya rambut coklat itu, siapa namanya? Changmin– entahlah Changmin siapa. Dan juga yang tinggi dengan rambut hitam dan wajah bak dewa itu lho, Siwon, yang marganya sama denganku. Oh iya, dan aku ini tidak sombong,” ujar Sooyoung panjang lebar dan tanpa mengambil nafas. Ini salah satu keahlian Sooyoung.
Shit. Jangan menatapku dengan tatapan itu, Nona Hwang. Dia memang ganteng, tapi seperti banci, aku takut,” tambahnya lagi ketika dia melihat Tiffany menatapnya tajam saat nama Siwon keluar dari bibir mungilnya. Tiffany itu suka padanya, makanya dia selalu memberi warning pada Sooyoung jika wanita itu mulai membicarakan hal-hal mengenai Choi Siwon.
“Aish jinjja! Oke-oke, Miss Manager, aku tidak akan menyebut-nyebut nama calon suami impianmu –aku tidak yakin dia mau denganmu, Tiff– itu lagi. Kau juga aneh sih, kubilang yang baik-baik tentang dirinya, kau marah. Eh, kubilang yang jelek-jelek tentang dirinya, kau juga marah. Terkadang aku bingung harus mengeluarkan jenis kalimat apa jika sedang berbicara denganmu.”
BUGH!
AYYAA!! APPASEO!!” Sooyoung mengelus-elus punggung bagian tengahnya yang baru saja terkena pukulan maut Tiffany. Dia memandang wajah garang manajernya itu kemudian berpura-pura memasang tampang habis teraniaya.
“Salah sendiri kau tidak bisa menjaga mulut gilamu itu. Aish, sudahlah ini sudah hampir mendekati jadwal pemotretan. Cepat! 3 menit kau belum siap, akan kutinggal.”
“Dasar manajer cerew–“
BUGH!
“AYYYAAAAHHH!!!”
“Kau memang gila Tiffany Hwang! Salahkan dirimu sendiri jika setelah ini kau melihat memar-memar bertebaran dan menghiasi punggungku!”

***

IMPRESSIVE! VERY IMPRESSIVE!” Sooyoung tersenyum menanggapi pujian yang dilontarkan seorang fotografer yang baru saja memotretnya itu kemudian dia berjalan menuju ruang ganti untuk sesi pemotretan yang kedua. Jalannya terhenti ketika dia berpapasan dengan Cho Kyuhyun, model yang baru saja menjalani pemotretan bersamanya.
Kesan pertama: Dingin. Sombong. Tidak banyak senyum. Mukanya datar sekali sih. Ya tapi dia profesional. Sepertinya juga bisa diandalkan. Badannya tapi tidak terlalu bagus. Perutnya sedikit buncit. Pipinya juga tidak sehalus pipiku, sedikit berjerawat. Tapi tidak terlalu terlihat kok. Oya, yang tadi Tiffany bilang itu benar, dia memang cantik saat menjadi wanita. Tapi masih lebih cantik diriku.
Sooyoung tersenyum kecil dan membungkuk hormat dan hanya dibalas seringaian misterius lelaki itu. Cish! Belum sampai Paris Fashion Week saja sudah sombong, pikirnya dalam hati. Sooyoung kembali meneruskan jalannya dengan perasaan yang cukup kesal. Kakinya sedikit dia hentakkan ketika dia hampir sampai di ruang ganti.
Orang-orang berlalu-lalang hanya untuk menggantikan baju Sooyoung yang akan dia kenakan untuk sesi berikutnya. Dia baru sadar, Tiffany memang dibutuhkan di saat-saat begini. Sekitar pertengahan sesi pertama pemotretannya, Tiffany menghilang. Orang-orang di tempat itu berkata jika Tiffany keluar dan membeli beberapa makanan kecil. Sooyoung tidak mempermasalahkannya sih.
“Choi Sooyoung-ssi, tunggu di sini sebentar,” ujar salah satu asisten di tempat itu sesaat setelah dia selesai membenahi baju yang dikenakan Sooyoung. Sooyoung hanya mengangguk mengiyakan perkataan wanita yang tingginya jauh di bawahnya itu. Untuk beberapa menit yang lama, Sooyoung terdiam. Ini sudah yang kedua kalinya dia merasa kebosanan seperti ini.
“Ada apa sih di sana? Aneh sekali aku ditinggal sendirian di sini. Tiffany juga tidak cepat-cepat kembali, ke mana dia itu? Aissh!”
Cklek.
Pintu terbuka dan otomatis itu membuat Sooyoung sedikit merasa lega. Wanita itu membalikkan badannya yang tengah terduduk dan menatap orang yang baru saja masuk ruang gantinya. Dan Kyuhyun si cantik itu ada di sana. Berdiri dengan wajah dingin dan sombong dan juga datar miliknya. Tatapannya benar-benar menusuk, seakan ingin membunuh Sooyoung saat itu juga.
Sementara wanita itu sama sekali tidak memperlihatkan ekspresi takut atau semacamnya. Dia malah membungkuk hormat dan berjalan mendekat ke arah Kyuhyun yang masih setia berada di tempatnya. Sooyoung mengulurkan tangan kanannya, mengajak Kyuhyun berkenalan lebih dalam.
Hehe, ya setidaknya sikapku yang manis ini bisa menutupi ketidaksukaanku pada sifat sombongnya. Meskipun aku tidak tahu dengan pasti sih, dia itu benar-benar sombong atau tidak.
“Hehe, Choi Sooyoung imnida. Senang berkenalan denganmu,” ujar wanita itu sambil tersenyum lebar. Kyuhyun hanya memandang tangan kanan Sooyoung yang mengambang di depan perutnya itu, tak menggubris ajakan berkenalan yang Sooyoung berikan padanya. Tatapannya kembali dia daratkan di mata besar Sooyoung.
Kyuhyun berlalu dan meninggalkan Sooyoung. Lelaki itu berjalan menuju salah satu meja rias dan mengambil sebuah ponsel genggam –sangat memungkinkan bahwa ponsel itu miliknya– dan berbuah sebuah gumaman kekesalan yang datang dari Sooyoung. “Sungguh sombong!” Sooyoung mulai bernapas cepat sampai-sampai lubang hidungnya berkobar seperti perahu miniatur di tengah angin kencang. Sooyoung memang paling tidak suka jika seseorang tidak membalas perkataannya seperti apa yang Kyuhyun telah lakukan padanya.
Sooyoung kembali duduk dan memutuskan untuk tak mau lagi sekedar mengajak berbicara si Cho Kyuhyun itu, ketika ia merasakan tangan seseorang berada di pundaknya.
“Aku bukan sombong, Nona. Aku hanya tidak suka berkenalan dengan wanita agresif sepertimu.“ Kyuhyun menjauhkan kepalanya dari telinga kanan Sooyoung. Kemudian dengan santai lelaki itu duduk di sebelah Sooyoung dan sibuk dengan ponselnya.
13 kata dari Kyuhyun itu berbuah sebuah kekesalan luar biasa dalam diri Sooyoung. Oh Cho Kyuhyun, bersiaplah untuk meregang nyawa setelah ini.
Sooyoung menggerakkan kepalanya dengan cepat. Matanya menyipit tanda ia benar-benar tak menyukai apa yang baru saja dikatakan lelaki di sampingnya itu. Kemudian Choi Sooyoung berdiri, dan apa yang terjadi setelah itu benar-benar membuat Kyuhyun terkejut.

—–

TBC

—–

Author’s note:

Annyeonghasseyo!!! Whoaaa udah lama banget engga update berasa hampa xD Ini ff yang teasernya udah ada dari pertengahan September 2013 tapi baru aku update sekarang chapter pertamanya. Mianhamnidaaaa T_T Sekolah aku sibuk banget, tugas ulangan tiap dua minggu, mohon dimaklumi ya T_T

Oh ya first part ini cuma kaya trial gitu hehe, cuma mau liat seberapa banyak yang tertarik sama ff ini. Kalo kalian suka aku update deh secepet aku xD

Btw, jangan pada down atau kehilangan passion kalian karena uri main character kita, Sooyoung unnie udah punya namjachingu, keep supporting her!

Mmm.. kalian punya saran lagu korea apapun yang bagus gitu ngga? yang nadanya ngga terlallu tinggi banget, aku mau ada penilaian nyanyi nih xD

Btw readers, Happy New Year! Keep your love for uri evil couple!

Annyeong~~

80 thoughts on “The Androgynies – First Part”

  1. hoaaa kyuhyun minta dicekek dijambak nih…sombongnyeeee…..
    wkwkwk penasaran nih syoung mau ngapain kyu kekekeke ayo lanjut chingu^^

  2. msh rada speechless gitu disini kyu jd androgyny XD apalg kyu dibilang cantik hhaha makin inget pas jd kyuyoung. lanjut lah lanjut ini XD

  3. Kyu mulutnya bener2 deh! 😀
    kyu cari mati tuh sama syoo.
    Syoo bakal jambakin kyu kah? Kekeke~
    di lanjut ya..

  4. Whaaa~ Kyuhyun dingin banget yaaaa kayak es 😐 diajak kenalan malah gamau ckckck
    Ituuu Sooyoung ngelakuin apaa sampe Kyuhyun kaget begitu?

    Next partnya ditunggu~

Leave a reply to hyokwang Cancel reply